Categories
Sharing Tanam

Pengaruh Asam Humat Untuk Kesehatan Tanah

Mari Kita Kenali Dahulu Apa Itu Asam Humat?

Asam humat adalah salah satu komponen organik yang sangat penting dalam pertanian dan budidaya tanaman. Berikut adalah beberapa alasan mengapa asam humat penting bagi tanaman:

sumber
Pengertian Asam Humat untuk Pertanian serta Kegunaannya, Sumber : kumparan.com

1. Meningkatkan Kesuburan Tanah

  • Asam humat membantu memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air dan nutrisi. Ini membantu tanah menjadi lebih subur dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan lebih baik.

2. Meningkatkan Penyerapan Nutrisi

  • Asam humat berperan dalam meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Dengan meningkatkan kation exchange capacity (CEC), asam humat membantu tanah dalam mempertahankan nutrisi esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta membuatnya lebih mudah diserap oleh akar tanaman.

3. Mengurangi Efek Stres Tanaman

  • Asam humat dapat membantu tanaman lebih tahan terhadap stres lingkungan seperti kekeringan, suhu ekstrem, dan serangan patogen. Ini karena asam humat dapat memperbaiki aktivitas enzim dalam tanaman dan meningkatkan produksi hormon pertumbuhan seperti auxin.

4. Meningkatkan Pertumbuhan Akar

  • Asam humat mendorong pertumbuhan akar yang lebih sehat dan lebih luas. Akar yang lebih kuat dan lebih panjang akan meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap air dan nutrisi dari tanah.

5. Memperbaiki Keseimbangan pH Tanah

  • Asam humat memiliki kemampuan untuk menstabilkan pH tanah, yang sangat penting untuk mempertahankan ketersediaan nutrisi dan mencegah keracunan unsur hara tertentu dalam tanah yang terlalu asam atau basa.

6. Meningkatkan Aktivitas Mikroorganisme Tanah

  • Asam humat mendorong pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme tanah yang bermanfaat, seperti bakteri dan jamur. Mikroorganisme ini berperan penting dalam proses dekomposisi bahan organik dan pelepasan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.

7. Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia

  • Dengan meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi dan meningkatkan kesehatan tanaman, asam humat dapat mengurangi kebutuhan penggunaan pupuk kimia, yang lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis.

Secara keseluruhan, asam humat berperan sebagai peningkat produktivitas tanah yang dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan dan hasil panen tanaman.

Mitra Tani Indonesia, Solusi Beli Pupuk Asam Humat Berkualitas Tinggi!

Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id
Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id

Nah, Mitra Tani Indonesia menyediakan produk pupuk asam humat berkualitas yang bisa diandalkan untuk meningkatkan hasil panen. Sebagai distributor terpercaya, kami siap menjadi mitra kelompok tani untuk mendistribusikan aneka pupuk sesuai keinginan.

Categories
Sharing Tanam

Ciri-ciri Tanah Asam, Ketahui Sebelum Mulai Menanam!

Tanaman yang sehat dan hasil panen yang melimpah sangat dipengaruhi oleh kualitas tanah. Ya, tanah sebagai media tanam nantinya akan menyediakan berbagai nutrisi yang diperlukan tanaman. Inilah kenapa penyiapan tanah dan pengetahuan tentang ciri-ciri tanah asam menjadi hal yang cukup krusial.

Tidak dimungkiri memang bahwa penyiapan tanah sebagai lahan menanam memerlukan waktu yang tidak sebentar. Tetapi, hal tersebut akan terbayar maksimal dengan hasil panen yang nantinya melimpah. Sebaliknya, menanam di tanah yang asam sangat tidak disarankan karena tanaman tidak bisa tumbuh optimal.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan tanah asam tersebut dan apa ciri-ciri tanah asam yang harus diketahui? Simak ulasannya!

Sekilas Tentang Tanah Asam

Apa itu tanah asam, Sumber: kontan.co.id
Apa itu tanah asam, Sumber: kontan.co.id

Dalam pengertian singkat, tanah asam merupakan tanah dengan tingkat keasaman atau pH yang cenderung rendah. Sebagaimana diketahui, pH merupakan hal yang krusial dalam tanah. Pasalnya, pH tanah memberikan gambaran ketersediaan nutrisi tanah. Artinya, ketika pH tanah cenderung rendah, maka nutrisi yang terkandung di dalamnya pun juga rendah.

Penggunaan pupuk yang kurang tepat, termasuk pupuk yang kurang berkualitas dan penggunaan secara berlebihan, menjadi salah satu biang dari masalah tanah asam ini. Selain itu, tanah asam juga terjadi karena respirasi akar di mana hal ini terjadi pada periode pertumbuhan aktif ketika tingkat karbondioksida tanah cukup tinggi.

Tentu saja, tanah asam harus ditanggulangi. Seiring dengan pentingnya kualitas tanah terkait penanaman tanaman, maka pengolahan tanah sebelum mulai menanam harus dilakukan terutama ketika hendak menerapkan konsep smart farming dimana potensi perlengkapan tanam dimaksimalkan semaksimal mungkin. 

Ciri-ciri Tanah Asam yang Perlu Diketahui

Ciri ciri tanah asam, Sumber: pertanianku.com
Ciri ciri tanah asam, Sumber: pertanianku.com

Sebagaimana disinggung sebelumnya, tanah yang asam nantinya akan berdampak pada bagaimana tanaman akan tumbuh. Hal ini dikarenakan karakter tanah asam yang hanya memiliki sedikit nutrisi akan membuat tanaman tidak tumbuh dengan optimal. Bahkan, bisa jadi, tanaman akan cenderung kerdil dan lebih mudah terserang penyakit.

Oleh karenanya, sebelum memulai masa tanam, melakukan pengamatan pada kondisi tanah merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan. Nantinya, jika ditemukan adanya ciri-ciri tanah asam, petani bisa melakukan pengolahan lahan untuk menyeimbangkan pH tanah. 

Nah, adapun beberapa ciri-ciri tanah asam yang perlu diketahui di antaranya:

1. pH yang Rendah

Salah satu ciri utama dari tanah asam adalah pH tanah yang rendah. Memang, keasaman pada tanah ini mengacu pada tingkat pH yang dimiliki.

Terkait hal ini, tanah asam memiliki pH yang cukup rendah dan seringkali kurang dari 7. Tingkat pH yang rendah inilah yang membuat nutrisi dalam tanah asam juga rendah karena keasaman tanah membuat unsur hara menjadi susah larut.  

Nantinya, tanaman yang cenderung sensitif dengan keasaman kemungkinan besar tidak akan tumbuh dengan optimal. Bahkan, tanpa perawatan yang memadai, tanaman akan cenderung lebih mudah mati.

2. Warna Tanah yang Kemerahan

Tanah yang asam juga bisa dilihat dari warna permukaannya. Terkait hal ini, tanah asam cenderung memiliki warna yang lebih terang. Biasanya, tanah asam akan terlihat kemerahan dibandingkan dengan tanah yang memiliki pH netral.

Warna kemerahan pada tanah asam disebabkan karena adanya perubahan mineral dalam tanah. Meskipun demikian, tanah yang lebih berwarna tidak serta-merta menjadi ciri-ciri tanah asam. Inilah kenapa pengukuran pH tanah tetap perlu dilakukan sebelum memulai pengolahan. 

3. Kandungan Aluminium yang Tinggi

Hal lain yang juga menjadi ciri-ciri tanah asam adalah kandungan aluminium yang cenderung lebih tinggi. Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa pH tanah yang cenderung rendah akan membuat aluminium lebih mudah larut dalam air tanah.

Hal itulah yang secara langsung membuat kandungan aluminium dalam tanah cenderung lebih tinggi. Padahal, kandungan ini nantinya akan menjadi toksik bagi tanaman di mana mengganggu pertumbuhan akar dan mengganggu penyerapan nutrisi. Dampaknya, kebutuhan nutrisi tanaman tidak akan terpenuhi dengan baik.

Beberapa poin di atas merupakan ciri-ciri tanah asam yang perlu diketahui. Sebagai tambahan, tanah yang asam juga memiliki unsur hara yang relatif lebih rendah. Inilah kenapa tanah asam perlu mendapatkan tambahan pupuk berkualitas untuk meningkatkan kandungan hara ketika pengolahan. 

Mengatasi Tanah Asam, Bagaimana Caranya?

Nutrisi untuk tanah, Sumber: bulelengkab.go.id
Nutrisi untuk tanah, Sumber: bulelengkab.go.id

Dengan rendahnya nutrisi serta zat hara pada tanah asam, tentu tanah dengan karakteristik ini harus diolah terlebih dahulu sebelum memulai proses tanam. Pengolahan yang dilakukan bertujuan untuk menyeimbangkan pH tanah sehingga tanah akan menjadi media tanam yang subur dan tepat.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi tanah asam dan menyeimbangkan pH tanah. Beberapa langkah yang dimaksud adalah:

  • Pengapuran yang dilakukan untuk menaikkan pH tanah dalam jangka pendek. Hanya saja, meskipun cukup efektif, pengapuran tidak bisa dilakukan dalam jangka panjang karena tanah akan kembali asam
  • Pemupukan untuk meningkatkan unsur hara. Cara ini cukup efektif agar nutrisi tanah bertambah. Meskipun, tentu saja, harus ada perhitungan yang tepat agar unsur hara pada pupuk tidak hilang karena air
  • Herbisida atau membersihkan tanah yang akan dijadikan media tanam, dari rumput ilalang. Hal ini dikarenakan rumput tersebut menjadi gulma yang bisa merusak keseimbangan hara di dalam tanah

Dengan beberapa cara di atas, pengolahan tanah untuk mengatasi masalah tanah asam bisa dilakukan dengan optimal. Hanya saja, untuk kemudahan mengatasi tanah asam, Anda bisa menggunakan produk pupuk pelengkap cair. Produk ini memiliki kandungan lengkap yang efektif menaikkan pH tanah dan membuatnya lebih subur.

Nah, jika Anda ingin mendapatkan produk pertanian untuk memudahkan pengolahan tanah, Mitra Tani Indonesia menyediakannya dengan lengkap. Tidak hanya untuk keperluan individu saja, kami juga membuka kesempatan jika Anda ingin bergabung menjadi agen untuk berpartisipasi dalam penjualan produk pertanian.

Categories
Sharing Tanam

Insektisida Kutu Daun, Perlukah Digunakan?

Kutu daun menjadi salah satu masalah yang cukup serius dan kerap menjadi biang kenapa tanaman mati dan hasil panen cenderung turun. Hanya saja, para petani terkadang masih ragu apakah insektisida kutu daun perlu dilakukan atau tidak dengan tujuan mengatasi permasalahan tanaman tersebut.

Memang, sebagaimana diketahui, insektisida adalah cara yang cukup efektif dan ampuh untuk mengatasi masalah tanaman. Cara ini pun sebenarnya juga sudah cukup populer di kalangan petani, hanya saja beberapa kalangan masih memiliki kekhawatiran tentang dampak buruk yang bisa saja terjadi karena pemberian insektisida.

Lantas, apakah insektisida kutu daun sebenarnya perlu diaplikasikan untuk mengatasi masalah kutu daun pada tanaman ini?

Kutu Daun, Masalah Serius yang Tak Boleh Dianggap Remeh

Masalah kutu daun, Sumber: kompas.com
Masalah kutu daun, Sumber: kompas.com

Sebagaimana disinggung sebelumnya, kutu daun sebenarnya merupakan penyakit tanaman yang cukup umum terjadi. Karena saking umum-nya, tidak sedikit kalangan yang menganggap biasa saja masalah ini. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa dalam jumlah yang sedikit, kutu daun ini tidak membahayakan.

Namun, untuk penanggulangan, para petani tidak bisa meremehkan masalah tanaman yang satu ini. Pasalnya, jika penanganan kutu daun tidak dilakukan secara segera, maka jumlah kutu daun akan bertambah pesat dan semakin banyak.

Kutu daun yang terus bertambah nantinya bisa menyebabkan daun serta pucuk mengkerut. Lebih dari itu, daun akan layu dan pertumbuhan tanaman pun akan terhambat hingga akhirnya mati. 

Mungkin, tanaman ada yang mampu bertahan dari serangan kutu daun. Namun, nantinya, mutu tanaman pun akan menurun. Pada tanaman buah, masalah kutu daun ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada fisik buah secara umum. 

Sekilas Tentang Insektisida Kutu Daun dan Manfaatnya

Insektisida kutu daun, Sumber: kompas.com
Insektisida kutu daun, Sumber: kompas.com

Tidak beda dengan insektisida pada umumnya, insektisida kutu daun merupakan zat kimia yang diaplikasikan untuk membunuh serangga penyebab masalah kutu daun. Secara khusus, jenis insektisida ini dirancang agar efektif membasmi kutu daun secara menyeluruh. 

Dalam perkembangannya, insektisida kutu daun tersedia dalam beberapa jenis produk yang berbeda. Misalnya saja, ada produk insektisida kontak yang akan bekerja secara langsung ketika mengenai serangga target. Serta, ada pula insektisida sistemik yang akan diserap oleh tanaman dan menjangkau serangga yang tidak terkena insektisida target. 

Sebenarnya, penggunaan insektisida kutu daun ini cukup populer terutama dalam konsep smart farming. Hal ini didasarkan adanya banyak manfaat yang akan didapatkan, seperti:

1. Mengendalikan Populasi Kutu Daun

Penggunaan insektisida kutu daun secara umum bisa diandalkan untuk mengendalikan populasi kutu daun. Seperti disinggung sebelumnya, jumlah kutu daun yang tidak terlampau banyak sebenarnya tidak berbahaya. Hanya saja, jika tidak diatasi, kutu daun mampu berkembang biak dengan cukup cepat.

Nah, dengan penggunaan insektisida, perkembangbiakan kutu daun bisa dicegah dengan cukup maksimal. Nantinya, populasi kutu daun akan cenderung berkurang. Meskipun masih ada kutu daun yang bertahan, namun ia tidak memiliki kemampuan penuh untuk berkembang biak.

2. Menjaga Kualitas Tanaman

Serangan kutu daun yang terjadi akan mengurangi kualitas tanaman. Tentu saja, apabila kualitas hasil tanam menurun dan bahkan rusak, akan ada kerugian besar yang didapatkan petani. Terlebih jika tanaman yang ditanam tersebut memiliki masa tanam yang relatif panjang dan memerlukan perawatan khusus.

Terkait hal ini, penggunaan insektisida kutu daun bisa dijadikan solusi yang tepat. Kandungan kimia yang ada pada produk ini secara efektif akan membasmi kutu daun yang menempel. Dengan cara ini, bukan hanya kutu daun yang bisa dibasmi, tetapi kualitas tanaman pun akan cenderung lebih baik daripada sebelumnya.

3. Mengurangi Penggunaan Pestisida Lainnya

Apa yang menjadi kekhawatiran dari petani terkait penggunaan insektisida kutu daun adalah mutu tanaman yang mungkin akan berkurang, terlebih ketika mereka masih menggunakan pestisida lainnya. Ya, penggunaan zat kimia terlalu banyak pada proses perawatan tanaman sebenarnya juga tidak disarankan.

Namun, perlu diketahui bahwa manfaat penggunaan insektisida kutu daun lain yang akan didapatkan petani adalah mereka tidak perlu lagi menggunakan pestisida lainnya untuk perawatan. Penggunaan insektisida kutu daun ini sudah cukup untuk membasmi permasalahan tanaman. 

Bahkan, juga menunjang konsep pertanian berkelanjutan yang diterapkan. Artinya, ketika petani menggunakan produk ini, nantinya petani bisa memanfaatkan tanaman tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama. 

Beberapa poin di atas adalah apa yang menjadi manfaat insektisida kutu daun jika diaplikasikan dalam proses perawatan tanaman. Sebagai tambahan, produk perawatan pertanian ini juga berperan dalam upaya peningkatan produksi tanaman sehingga keuntungan yang didapatkan petani pun nantinya akan meningkat. 

Dapatkan Produk Insektisida Berkualitas di Mitra Tani Abadi 

Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id
Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id

Dengan berbagai manfaat yang akan didapatkan, pemberian insektisida kutu daun merupakan opsi perawatan tanaman yang tepat untuk dilakukan. Hanya saja, memang, petani perlu mengetahui dosis dan cara pengaplikasian produk ini agar nantinya tidak berlebihan dan tetap aman.

Selain itu, untuk hasil yang lebih optimal, petani juga bisa menggunakan produk perekat pestisida sebagai tambahan. Dengan produk ini, cairan kimia insektisida akan bertahan lebih lama di permukaan daun sehingga penanganan masalah kutu daun akan lebih optimal.

Tentu, agar cara penanganan masalah tanaman ini lebih maksimal, pemilihan produk insektisida dan perekat pestisida berkualitas harus dilakukan. Terkait hal ini, Mitra Tani Indonesia menyediakan berbagai produk pertanian berkualitas yang bisa diandalkan untuk menjaga kondisi tumbuhan dan meningkatkan hasil panen. Cek katalog untuk melihat produk selengkapnya!

Categories
Sharing Tanam

Tahukah Anda? Campuran Pupuk Kalsium yang Harus Dihindari

Pupuk kalsium (Ca) menjadi salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan tanaman. Unsur hara tersebut dibutuhkan tanaman dalam dosis yang cukup, tidak berlebihan maupun kekurangan. Dalam pengaplikasiannya, Anda perlu memahami pupuk kalsium tidak boleh dicampur dengan apa saja agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman.

Ya, pemberian pupuk tidak boleh asal campur begitu saja dengan agar masalah pertumbuhan tanaman cepat teratasi. Masalahnya, karena reaksi senyawa yang tidak cocok justru membuat pupuk tidak optimal. 

Oleh sebab itu, ketahui apa saja yang bisa dicampur dengan pupuk kalsium agar manfaatnya tetap optimal.

Mengenal Apa Itu Pupuk Kalsium

Mengenal pupuk kalsium, Sumber: kompas.com
Mengenal pupuk kalsium, Sumber: kompas.com

Secara sederhana, pengertian pupuk kalsium adalah pupuk unsur hara makro yang kaya akan kandungan kalsium (Ca). Peran unsur kalsium bagi tanaman sangat penting terutama bagi pertumbuhan maupun kesehatan fisik tanaman. Itu sebabnya pupuk kalsium biasanya diberikan sejak dini demi mendorong pembentukan dan pertumbuhan akar tanaman. 

Pemberian pupuk kalsium membantu pembentukan bulu-bulu akar dan memperkuat batang tanaman. Prosentase bunga menjadi buah atau biji pun dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk unsur kalsium sesuai dosisnya. Bagi petani tomat, cabai dan sayuran lainnya, pemberian pupuk kalsium turut mengendalikan tumbuhnya spora penyebab penyakit busuk buah.

Kekurangan unsur kalsium akan berakibat pada terhambatnya pertumbuhan tanaman dan kualitas buah yang menurun. Unsur kalsium juga dapat menetralkan asam-asam organik yang sifatnya beracun bagi tanaman. Karena unsur kalsium cenderung mudah larut di dalam tanah sehingga perlu diberikan secara berkala agar tanaman tidak mudah terserang penyakit.

Penggunaan Pupuk Kalsium Pada Tanaman

Penggunaan pupuk kalsium pada tanaman, Sumber: gokomodo.com
Penggunaan pupuk kalsium pada tanaman, Sumber: gokomodo.com

Pengaplikasian pupuk unsur kalsium pada tanaman dapat dilakukan dengan cara yang bervariasi, seperti penyemprotan maupun pengecoran merata di area pangkal batang tanaman. Proses pengaplikasian pupuk semakin dimudahkan berkat kelebihan pupuk kalsium yang mudah diserap oleh tanaman.

Ketika pemberian pupuk unsur kalsium dilakukan secara tepat, maka akan berpengaruh pada keberhasilan pemupukan. Berikut cara menggunakan pupuk kalsium untuk tanaman:

  • Langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum memberikan pupuk kalsium ke tanaman adalah mengecek pH tanah.
  • Jika tanah memiliki pH rendah atau berada di bawah angka 7, maka taburkan kapur pertanian atau kapur dolomit sesuai kebutuhan.
  • Sebagai pupuk dasar, Anda dapat menggunakan pupuk yang mengandung unsur kalsium. 
  • Jangan lupa untuk melakukan pengecekan pH secara berkala dan sesekali taburkan kapur pertanian atau kapur dolomit jika dibutuhkan. 

Selain sebagai pupuk dasar, pemberian pupuk kalsium juga dapat dilakukan dalam pemupukan susulan pada saat usia tanaman menginjak 2-3 bulan. Proses pemupukan susulan pada tanaman muda ini bertujuan untuk mempercepat proses pertumbuhan dan pembentukan buah. 

Cara mengaplikasikan pupuk kalsium melalui penyemprotan seperti berikut:

  • Pastikan tanaman sudah berhasil tumbuh dan berbunga.
  • Gunakan pupuk kalsium cair untuk memudahkan proses penyemprotan.
  • Dosis campuran air dan pupuk kalsium cair sebaiknya disesuaikan dengan anjuran label yang ada di botol pupuk. Atau sesuaikan dengan jumlah tanaman dan luas lahan.
  • Sebagai contoh, Anda dapat mencampurkan 2-5 gram pupuk kalsium ke dalam satu liter air. 
  • Kemudian semprotkan larutan pupuk dan air tersebut ke bagian batang, daun dan bagian buah. 
  • Lakukan penyemprotan kalsium ini secara rutin untuk memperoleh hasil yang lebih optimal. 

Lantas, Pupuk Kalsium Tidak Boleh Dicampur dengan Apa Saja?

Percampuran pupuk kalsium, Sumber: blibli.com
Percampuran pupuk kalsium, Sumber: blibli.com

Penggunaan pupuk kalsium di atas terbilang mudah bukan? Namun perlu diperhatikan bahwa dalam pemberian pupuk kalsium tidak bisa sembarangan dikombinasikan dengan unsur hara lainnya. Pasalnya, ada beberapa jenis unsur hara yang tidak cocok diberikan bersamaan dengan pupuk kalsium karena akan menghambat pertumbuhan tanaman.

Jadi, penting bagi para petani untuk mengetahui pupuk kalsium tidak boleh dicampur dengan apa saja, termasuk unsur-unsur berikut ini:

1. Kalium

Pupuk dolomit yang mengandung unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) ternyata memiliki interaksi berlawanan dengan unsur kalium. Mengaplikasikan pupuk kalsium dan pupuk kalium seperti KCL dan ZK secara bersamaan justru akan mengakibatkan penyerapan unsur kalsium yang kurang optimal oleh tanaman.

2. Urea

Aplikasi urea bersamaan dengan pupuk dolomit yang mengandung kalsium justru menghasilkan amoniak yang berlebihan dari urea tersebut. Amoniak sendiri sangat mudah menguap di udara sehingga Anda akan kehilangan pupuk dan rugi dari segi biaya. Apabila ingin memberikan kedua jenis pupuk tersebut, sebaiknya jangan bersamaan dan beri interval pemupukan 1 bulan.

3. Pupuk Daun Mengandung Phospat

Pupuk daun yang mengandung phospat tidak disarankan untuk dicampur dengan pupuk daun yang mengandung kalsium. Meskipun sama-sama unsur hara makro, campuran antara kedua unsur tersebut justru akan menghasilkan reaksi kimia yang mengubah susunan kimiawi keduanya. 

Tentu saja hal ini akan membuat pemupukan jadi tidak maksimal. Sebaiknya, jangan mencampur pupuk dengan formulasi larut air dengan pupuk daun dalam bentuk merek apapun. 

4. NPK

Aplikasi pupuk NPK kocoran juga sebaiknya tidak dicampurkan dengan pupuk kalsium merk apapun termasuk pupuk dolomit. Pupuk NPK memiliki kandungan kalium dan phospat yang tinggi sehingga tidak memberikan manfaat yang optimal ketika dicampur dengan pupuk kalsium.

5. Pestisida

Meskipun pupuk kalsium mampu mencegah serangan penyakit, sebaiknya jangan sembarangan mencampur pupuk kalsium dengan pestisida. Hal ini karena kalsium merupakan pupuk yang bersifat alkalis. Apabila jenis pupuk kalsium yang alkalis dicampur dengan pestisida maka akan terjadi hidrolisis sehingga manfaat dari kedua bahan tersebut akan hilang.

Sekarang Anda bisa mempersiapkan pupuk kalsium yang tepat untuk tanaman karena sudah mengetahui pupuk kalsium tidak boleh dicampur dengan apa saja. Anda dapat mengandalkan pupuk kalsium terbaik dari Mitra Tani Abadi.

Brand yang fokus pada bisnis pupuk pertanian ini menawarkan pupuk kalsium berkualitas tinggi dengan harga affordable. Cek Mitra Tani Indonesia sekarang juga untuk informasi detail produknya!

Categories
Sharing Tanam

Menyimak Kapan Waktu Pemberian Pupuk Kalsium?

Waktu pemberian pupuk secara tepat berpengaruh terhadap keberhasilan pemupukan. Termasuk pada saat mengaplikasikan pupuk kalsium. Dikarenakan pemberian pupuk kalsium pada tanah mempengaruhi struktur dan kesehatan tanaman secara keseluruhan. 

Lantas, kapan waktu pemberian pupuk kalsium? Ulasan ini akan menjelaskan pentingnya mengetahui waktu pemberian pupuk kalsium dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan.

Sebelum itu, ketahui tentang apa itu pupuk kalsium untuk menambah pengetahuan Anda. Kami jabarkan secara ringkas terkait definisi, penggunaan, hingga manfaatnya.

Apa itu Pupuk Kalsium?

Mengenal pupuk kalsium, Sumber: kompas.com
Mengenal pupuk kalsium, Sumber: kompas.com

Pupuk kalsium adalah pupuk dengan kandungan unsur hara kalsium (Ca) di dalamnya. Pupuk ini seringkali kurang mendapat perhatian, padahal sama pentingnya dengan unsur hara makro lainnya. Seperti nitrogen, magnesium, fosfor, sulfur, dan kalium.

Karakteristik kalsium yang seringkali cepat hilang hingga mengakibatkan tanaman mengalami banyak kekurangan unsur Ca. Beberapa gejala yang timbul akibat kekurangan unsur hara ini biasanya ialah:

  • Buah matang sebelum waktunya
  • Hasil panen mudah busuk
  • Ujung tanaman mengering atau menguning
  • Dedaunan mudah rontok
  • Rentan terkena penyakit

Jika tanaman Anda sedang mengalami tanda-tanda tersebut, besar kemungkinan kekurangan unsur hara kalsium. 

Nah, di sini pupuk kalsium berperan untuk memperbaiki kualitas tanaman yang bermasalah tersebut. Mulai dari menetralisir tanah, memperbaiki karakteristik tanah, membantu proses pembentukan sel tanaman, hingga membuat bunga dan buah tidak mudah kuncup, gugur, ataupun busuk. 

Jenis tanaman yang cocok diberikan pupuk kalsium pun sangat beragam. Namun, penting untuk memperhatikan kapan waktu pemberian pupuk yang tepat dan akan kami jawab dalam poin berikutnya.

Kapan Waktu Pemberian Pupuk Kalsium?

Biasanya, waktu pemberian pupuk akan dilakukan pada awal penanaman. Namun berbeda dengan pupuk kalsium. Jenis pupuk ini paling tepat diberikan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor penentu.

Sayangnya, hal tersebut jarang diketahui petani pemula. Sebagai solusinya, Anda bisa menyimak ulasan berikut untuk mengetahui waktu terbaik pemberian pupuk kalsium.

Memperhatikan Faktor-faktor Penentu dalam Pemberian Pupuk Kalsium

Pemberian pupuk kalsium, Sumber: kompas.com
Pemberian pupuk kalsium, Sumber: kompas.com

Sejumlah faktor berikut merupakan kunci dalam pemberian pupuk kalsium yang optimal. Kami akan jelaskan secara terperinci untuk masing-masing poin yang diberikan.

1. Kondisi Tanah

Dalam proses pemberian pupuk kalsium, Anda mesti tahu kondisi tanah sebagai sumber pasokan utama nutrisi penting bagi tanaman. Dengan memperhatikan kondisi tanah, Anda dapat menghindari pemupukan yang berlebihan. 

Nah, upaya ini didapatkan dari proses pengujian kadar hara. Hasil evaluasi akan menentukan, apakah kesuburan tanah sudah menunjukkan kekurangan unsur kalsium atau tidak. Upaya ini dilakukan oleh tenaga profesional guna menentukan kebutuhan unsur kalsium tanaman yang terukur dan terencana. 

Dengan hasil yang tepat, Anda tidak perlu bingung dan takut gagal lagi saat memberikan pupuk kalsium pada tanaman.

2. Faktor Iklim

Cuaca normal adalah yang paling tepat dalam mengaplikasikan pupuk kalsium pada tanaman. Perlu Anda ketahui, kalsium memiliki sifat larut dalam air. Di samping itu, pupuk kalsium bekerja dengan membuat pH tanah menjadi tidak terlalu asam. Sementara musim hujan membuat tanah menjadi netral.

Sehingga sangat tidak disarankan untuk memberikan pupuk kalsium saat musim hujan. Pengecualian untuk pupuk kalsium tertentu dapat diaplikasikan pada musim hujan, hasil inovasi perkembangan pupuk kalsium modern yang dikenal dengan pupuk kalsium karbonat (CaCO3). 

3. Fase Pertumbuhan Tanaman

Cara lain yang lebih sederhana tanpa melakukan uji tanah ataupun cuaca dalam menentukan kapan waktu pemberian pupuk kalsium yaitu dengan mengetahui fase pertumbuhan tanaman. Tepatnya, menjelang berbunga. 

Pada saat fase bunga akan mekar, tanah biasanya memiliki potensi keasaman yang mulai meningkat akibat banyaknya ion H+ yang dilepaskan. Senyawa tersebut yang membuat kondisi tanah menjadi masam. 

Lebih tepatnya, menjadikan tanah kekurangan unsur-unsur hara makro, termasuk kalsium. Sedangkan yang tersisa hanyalah unsur-unsur hara mikro yang mana bisa menimbulkan keracunan.

Pemberian pupuk kalsium dapat menetralkan penyerapan unsur hara makro untuk menghindari masalah tersebut. Hasilnya dapat dilihat dari kondisi fisik tanaman yang jarang mengalami kebusukan ataupun daun berguguran. 

4. Mengikuti Petunjuk Kemasan Pupuk Kalsium yang Dibeli

Berikutnya adalah cara paling mudah menentukan waktu yang tepat untuk memberikan pupuk kalsium. Ya, dalam petunjuk pada kemasan pupuk kalsium yang dibeli. Di sana tertera informasi yang lengkap dan merinci. Termasuk kapan waktu yang tepat memberikan pupuk kalsium. 

Namun, hal tersebut hanya Anda dapatkan dengan membeli melalui merek yang peduli dengan petani. 

Itulah tadi sejumlah faktor yang dapat Anda pertimbangkan untuk menentukan kapan waktu pemberian pupuk kalsium yang tepat pada tanaman. Dengan mempertimbangkan kondisi tanah, faktor iklim, serta fase pertumbuhan tanaman, Anda dapat meningkatkan efektivitas pemupukan dan hasil pertanian secara keseluruhan.

Pupuk Kalsium Terbaik dari Mitra Tani Indoensia, Harga Terjangkau!

Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id
Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id

Kami telah melakukan survei tentang merek produk pupuk kalsium yang layak Anda pertimbangkan dari pebisnis pupuk pertanian terpercaya, yakni Mitra Tani Indonesia.

Mitra Tani Indonesia menawarkan solusi terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan pupuk tanaman Anda. Termasuk panduan tentang kapan waktu yang tepat untuk memberikan pupuk kalsium pada tanaman.

Berbekal kualitas yang terjamin dan dukungan pemerintah, produk dari Mitra Tani Indonesia berhasil mengantongi izin resmi dari Kementerian Pertanian. Hal ini membuktikan legalitas usaha Mitra Tani Indonesia yang terjamin. Jadi, tak perlu khawatir, semua produk pupuk kalsium terjamin aman dan terpercaya.

Penawaran harga yang kompetitif menjadi keunggulan utama yang tidak boleh dilewatkan. Tenang saja, Mitra Tani Indoensia menawarkan harga yang sesuai kualitas. Demikian dengan pupuk kalsium yang diproduksi. Anda akan mendapatkan kualitas produk yang sesuai dengan biaya tersebut. Hubungi Mitra Tani Indonesia untuk konsultasi dan melakukan pemesanan sekarang!

Categories
Sharing Tanam

Fungsi Perekat Pestisida pada Perawatan Tanaman, Apa Sih?

Berbincang tentang perawatan tanaman dari serangan gulma, hama atau penyakit tanaman, penggunaan pestisida menjadi salah satu cara yang cukup sering digunakan. Sayangnya, penggunaan senyawa kimia ini terkadang kurang efektif dan tidak bekerja secara optimal. Inilah alasan perlunya penggunaan perekat pestisida.

Seperti namanya, secara umum, fungsi perekat pestisida adalah untuk memastikan bahwa pestisida yang disemprotkan bisa menempel dengan sempurna di permukaan tanaman. Dengan demikian, mikroorganisme yang menjadi target pun bisa dibasmi dengan optimal.

Namun, apa yang sebenarnya dimaksud dengan perekat pestisida ini dan apa detail fungsi perekat pestisida terutama yang berkaitan dengan perawatan tanaman?

Perekat Pestisida, Apa Sebenarnya?

Apa itu perekat pestisida, Sumber: pertanianku.com
Apa itu perekat pestisida, Sumber: pertanianku.com

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai fungsi perekat pestisida, ada baiknya jika Anda juga mengetahui apa yang sebenarnya dimaksud dengan perekat pestisida ini. Nah, dalam pengertian singkat, perekat pestisida merupakan bahan campuran yang ditambahkan pada cairan pestisida.

Penambahan bahan ini dimaksudkan untuk menghilangkan permukaan butir-butir air yang keluar dari ujung nozzle sprayer. Perlu diketahui bahwa butir-butir yang keluar dari sprayer ini nantinya akan keluar dalam bentuk bulat kecil dan menempel di permukaan tanaman, terutama daun.

Masalah yang terjadi adalah butir tersebut tidak terpecah dan tetap berbentuk bulat saat menempel di daun dan kemudian menggelinding ke tanah. Nah, hal inilah yang menjadi masalah kenapa penyemprotan pestisida bisa jadi kurang optimal. 

Penggunaan perekat pestisida nantinya akan memecah butir cairan pestisida yang keluar dari nozzle sprayer tadi. Dampaknya, cairan pestisida pun akan menempel lebih kuat dan merata di permukaan tanaman. 

Fungsi Perekat Pestisida untuk Perawatan Tanaman

Fungsi perekat pestisida bagi tanaman, Sumber: belajartani.com
Fungsi perekat pestisida bagi tanaman, Sumber: belajartani.com

Bisa dikatakan, produk perekat pestisida adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah penyemprotan pestisida yang kurang optimal. Dengan produk ini, tentu saja upaya menjaga tanaman agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit serta upaya peningkatan hasil panen pun bisa terlaksana dengan lebih baik.

Di sisi lain, perlu diketahui bahwa produk ini tidak hanya bisa diandalkan untuk memecah butir cairan pestisida sebagaimana digambarkan sebelumnya. Lebih dari itu, ada cukup banyak fungsi perekat pestisida lainnya yang bisa dijadikan alasan kenapa Anda perlu menggunakan produk ini. Beberapa fungsi yang dimaksud di antaranya:

1. Meningkatkan Daya Rekat Secara Keseluruhan

Salah satu fungsi perekat pestisida yang paling krusial adalah meningkatkan daya rekat secara keseluruhan. Dengan produk ini, cairan pestisida yang disemprotkan nantinya akan menempel di permukaan tanaman dengan lebih baik.

Perlu Anda ketahui bahwa hujan atau air irigasi yang mengenai tanaman bisa melunturkan cairan pestisida hingga akhirnya fungsi dari senyawa kimia ini tidak optimal. Nah, dengan menggunakan perekat pestisida, maka cairan pestisida akan merekat lebih kuat dan tidak mudah hilang karena sapuan air ataupun angin. 

2. Meningkatkan Efektivitas

Penggunaan perekat pestisida juga cukup efektif untuk meningkatkan efektivitas penggunaan pestisida. Hal ini cukup beralasan karena produk ini bisa menahan cairan pestisida agar tetap menempel dan bertahan di permukaan tanaman.

Nah, karena pestisida mampu bertahan lebih lama di permukaan tanaman, maka zat yang terkandung dalam pestisida bisa bekerja dengan lebih baik. Dampaknya, tujuan untuk menjaga kesehatan tanaman dan menghindarkan tanaman dari penyakit, hama ataupun gulma pun bisa terlaksana dengan lebih optimal.

3. Meningkatkan Penyerapan Pestisida

Hal lain yang juga menjadi fungsi perekat pestisida adalah untuk meningkatkan penyerapan pestisida. Ya, penggunaan perekat pestisida tidak hanya efektif untuk menjaga pestisida tetap menempel di permukaan tanaman, melainkan juga membuat pestisida lebih terserap pada tanaman.

Dengan penyerapan yang lebih maksimal, bukan saja fungsi pestisida yang akan lebih optimal menjaga kesehatan tanaman. Lebih dari itu, daya serap tanaman yang lebih baik ini akan membantu Anda mengurangi penggunaan pestisida. Tentu, hal ini berdampak positif karena Anda bisa menghemat pengeluaran terkait pembelian pestisida.

4. Mengurangi Risiko Drift

Drift dalam istilah penyemprotan pestisida adalah kondisi ketika cairan pestisida yang disemprotkan cenderung menyebar karena hembusan angin. Akibatnya, cairan pestisida tidak bisa menempel pada permukaan tanaman yang menjadi target.

Nah, dengan penggunaan perekat pestisida cukup efektif untuk mengurangi risiko drift ini. Dengan menggunakan bahan campuran ini, nantinya pestisida yang disemprotkan bisa mencapai target permukaan tanaman tanpa terbawa hembusan angin. Tentu, hasil penyemprotan pestisida pun nantinya akan lebih maksimal. 

Beberapa poin di atas merupakan ragam manfaat perekat pestisida yang akan Anda dapatkan ketika menggunakannya. Sebagai tambahan, penggunaan perekat pestisida juga efektif untuk memperpanjang masa perlindungan tanaman sehingga Anda bisa lebih leluasa mengatur jadwal penyemprotan.

Mitra Tani Indonesia, Distributor Perekat Pestisida Terpercaya!

Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id
Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id

Dengan berbagai fungsi dan manfaatnya, bisa dikatakan jika perekat pestisida merupakan produk penting yang sebaiknya diaplikasikan terkait perawatan tanaman. Terlebih jika Anda dan kelompok tani mengaplikasikan konsep smart farming di mana berupaya menerapkan strategi pertanian berkelanjutan.

Tentu, dengan produk perekat pestisida ini, upaya untuk menghasilkan pertanian yang lebih sustainable akan tercapai. Lebih dari itu, hasil panen yang didapatkan pun nantinya akan cenderung lebih stabil.

Nah, untuk memenuhi kebutuhan perekat pestisida, Anda bisa mendapatkannya di Mitra Tani Indonesia. Kami adalah produsen sekaligus distributor aneka produk pertanian berkualitas yang bisa diandalkan untuk menjaga kondisi tanaman dan meningkatkan hasil panen. 

Cek katalog kami untuk memilih produk pertanian mana yang Anda perlukan. Tentu, kami senantiasa menawarkan produk pertanian terbaik dengan harga terjangkau!

Categories
Sharing Tanam

Penyemprotan Pestisida, Bagaimana Sebaiknya?

Pestisida menjadi salah satu produk yang lazim digunakan dalam upaya perawatan tanaman. Ya, penyemprotan pestisida yang memiliki kandungan senyawa kimia ini diaplikasikan untuk mengendalikan gulma, hama maupun penyakit tanaman lainnya untuk memastikan tanaman sehat dan hasil panen meningkat. 

Nantinya, setelah proses penyemprotan, pestisida akan bekerja melalui beberapa mekanisme, seperti mematikan organisme target secara langsung maupun melalui udara. Serta, penggunaan pestisida pun disesuaikan dengan jenis organisme target dan metode yang diaplikasikan.

Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait penyemprotan pestisida. Pasalnya, bisa jadi, tanpa pengetahuan yang tepat, upaya menggunakan zat kimia ini untuk merawat tanaman akan berujung sia-sia. 

Kesalahan Penyemprotan Pestisida yang Kerap Terjadi

Penggunaan pestisida, Sumber: kompas.com
Penggunaan pestisida, Sumber: kompas.com

Sebagaimana disinggung sebelumnya, manfaat penyemprotan pestisida sebenarnya cukup efektif dalam perawatan tanaman. Dengan pestisida, maka masalah hama, gulma dan penyakit tanaman bisa diatasi. Dampaknya, tanaman pun akan cenderung lebih sehat dan hasil panen pun nantinya akan meningkat.

Hanya saja, perlu dipahami bahwa ada beberapa kesalahan mendasar yang kerap terjadi terkait penyemprotan pestisida ini. Beberapa kesalahan yang dimaksud di antaranya:

  • Pemilihan jenis pestisida yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan jenis hama yang menjadi target sehingga justru menyebabkan resistensi hama terhadap pestisida
  • Penentuan dosis pestisida yang kurang tepat baik terlalu sedikit atau terlalu banyak sehingga tidak efektif untuk perawatan. Bahkan, pestisida yang terlalu banyak bisa berbahaya bagi kesehatan manusia
  • Penjadwalan penyemprotan pestisida yang tidak tepat seperti saat kondisi cuaca kurang mendukung sehingga senyawa kimia ini tidak bekerja optimal
  • Penggunaan alat penyemprot yang salah sehingga membuat upaya penyemprotan tidak optimal

Selain beberapa poin di atas, hal lain yang juga menjadi kesalahan terkait penyemprotan pestisida adalah pengabaian pada pengawasan lingkungan. Ketika pengawasan lingkungan tidak dilakukan, bisa jadi lingkungan di sekitar tanaman tersebut justru akan rusak dan berdampak buruk pada tanaman. 

Tahapan dan Durasi Penyemprotan Pestisida yang Tepat

Cara penyemprotan pestisida yang tepat, Sumber: wixstatic.com
Cara penyemprotan pestisida yang tepat, Sumber: wixstatic.com

Tidak dimungkiri memang jika pestisida bisa menjadi paduan yang pas untuk melakukan perawatan pada tanaman guna meningkatkan hasil panen selain penggunaan pupuk pelengkap cair. Hanya saja, agar kesalahan penyemprotan pestisida tidak terjadi, tentu Anda perlu mengetahui tahapan serta durasi penyemprotan yang tepat.

Adapun beberapa tahapan serta durasi penyemprotan pestisida yang disarankan adalah:

1. Persiapan Alat

Untuk memulai penyemprotan pestisida, persiapkan alat yang hendak digunakan dengan tepat. Dalam hal ini, pastikan bagian alat penyemprotan seperti nozzle, tekanan udara dan selang dalam kondisi baik.

Selain itu, ada baiknya jika Anda mengecek detail bagian alat penyemprotan. Jika ada sumbatan pada nozzle ataupun selang, maka Anda perlu membersihkannya agar nantinya cairan pestisida tidak terhambat.

2. Persiapan Pestisida

Setelah alat penyemprotan pestisida siap, maka siapkan pestisida yang hendak digunakan. Tentu saja, Anda perlu memastikan bahwa pestisida yang digunakan sudah sesuai dengan target organisme yang akan dibasmi. 

Tidak hanya itu, Anda juga harus memperhatikan dosis pestisida yang digunakan serta pastikan tidak menggunakan pestisida secara berlebihan. Ketika pestisida harus dilarutkan dengan air, maka larutkan dengan air bersih dan hindari mengaduk campuran pestisida tersebut dengan tangan kosong.

3. Proses Penyemprotan

Proses penyemprotan pestisida harus dilakukan dengan teliti dan juga hati-hati. Selama proses penyemprotan, Anda tentu harus memastikan bahwa seluruh bagian tanaman terkena semprotan cairan pestisida.

Selain itu, perhatikan pula durasi penyemprotan pestisida. Memang, durasi penyemprotan ini berbeda-beda tergantung luas area serta jenis tanaman yang hendak disemprot. Ukurannya adalah cairan pestisida sudah disemprotkan secara merata dalam jumlah yang tidak berlebihan. 

4. Pemantauan

Setelah proses penyemprotan selesai, maka Anda perlu melakukan pemantauan pada tanaman secara berkala. Poin ini cukup krusial karena bertujuan untuk memastikan efektivitas pengendalian masalah tanaman.

Melalui pemantauan ini, Anda juga bisa melakukan penilaian apakah penyemprotan ulang pestisida perlu dilakukan. Pemantauan secara teliti yang dilakukan cukup efektif untuk membantu Anda mencegah kerugian yang lebih besar dari gagal panen yang disebabkan oleh serangan hama. 

Dengan beberapa tahapan di atas, upaya penyemprotan pestisida bisa Anda lakukan dengan lebih optimal. Sebagai tambahan, Anda sebaiknya segera membersihkan alat yang tadinya digunakan dan tidak ada cairan pestisida yang tertinggal. Hal ini bertujuan untuk memperpanjang usia pakai alat tersebut. 

Butuh Pestisida Kualitas Terbaik? Dapatkan di Mitra Tani Abadi!

Pestisida berkualitas, Sumber: kompas.com
Pestisida berkualitas, Sumber: kompas.com

Selain mengetahui cara penyemprotan pestisida yang benar, tentu agar upaya pencegahan masalah tanaman dan peningkatan hasil panen dengan pestisida lebih maksimal, Anda harus memilih produk pestisida berkualitas. Ya, produk yang berkualitas nantinya akan memastikan penggunaan pestisida yang lebih efektif.

Nah, berbincang tentang produk pestisida, Mitra Tani Indonesia menyiapkannya untuk Anda. Sebagai distributor terpercaya, tentu kami memastikan bahwa seluruh produk pertanian yang kami sediakan memiliki kualitas yang istimewa.

Tidak hanya itu, kami siap untuk menjalin kemitraan dengan para kelompok tani. Kami menyadari bahwa peran kelompok tani sangat penting untuk meningkatkan kemampuan para petani. Oleh karenanya, kami menyediakan harga khusus untuk kemitraan dengan para kelompok tani. Segera hubungi CS Mitra Tani Abadi dan dapatkan penawarannya!

Categories
Sharing Tanam

Mengenal Pupuk Cair & Cara Penggunaannya

Permasalahan dalam ketersediaan pupuk menjadi salah satu hal yang menghambat pertanian. Pupuk yang langka dan juga mahal kerap menjadi biang kerok hasil pertanian yang menurun dan kerugian yang dialami petani. Inilah kenapa produk pupuk cair hadir dan bisa dijadikan alternatif. Mengingat, manfaat pupuk cair pun sama baiknya dengan pupuk lain.

Pada dasarnya, pupuk merupakan material yang ditambahkan dalam tanah guna melengkapi ketersediaan unsur hara. Dengan demikian, nantinya kesuburan tanah akan meningkat dan memberikan manfaat yang maksimal bagi tanaman.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan pupuk cair ini dan apa manfaatnya terutama untuk pertanian? Simak ulasannya!

Sekilas Tentang Pupuk Cair, Apa Itu?

Tentang pupuk cair, Sumber: badungkab.go.id
Tentang pupuk cair, Sumber: badungkab.go.id

Secara umum, pupuk cair sendiri sebenarnya sama saja dengan pupuk lainnya, hanya saja berbentuk cairan. Selain itu, pupuk ini juga bisa diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi hingga nantinya dihasilkan larutan pembusukan dari bahan yang digunakan. 

Dari beberapa studi yang dilakukan, pupuk cair bisa dikatakan cenderung lebih efektif dan efisien daripada jenis pupuk lainnya. Hal ini dikarenakan penggunaan pupuk cair membuat tanah terhindar dari bahan kimia berbahaya yang juga berdampak buruk pada kesehatan. 

Tidak hanya itu, dalam penerapannya, pupuk cair mampu mengatasi defisiensi hara. Serta, jenis pupuk ini pun akan menambah beberapa jenis hara pada tanaman hingga nantinya perkembangan tanaman cenderung lebih optimal dan hasil panen akan meningkat.

Manfaat Pupuk Cair untuk Menunjang Kebutuhan Pertanian

Manfaat pupuk cair, Sumber: Manfaat pupuk cair, Sumber: kompas.com
Manfaat pupuk cair, Sumber: Manfaat pupuk cair, Sumber: kompas.com

Bisa dikatakan bahwa pupuk cair merupakan alternatif yang tepat untuk memaksimalkan perawatan tanaman dan meningkatkan hasil panen yang didapatkan. Nah, jika berbincang tentang manfaat pupuk cair, ada beberapa hal yang menjadi alasan kenapa jenis pupuk KCL cair ini cocok untuk digunakan.

Adapun beberapa manfaat yang dimaksud di antaranya:

1. Meningkatkan Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman

Salah satu manfaat pupuk cair yang membuatnya banyak diaplikasikan dalam dunia pertanian saat ini adalah efektif untuk meningkatkan pertumbuhan serta produktivitas tanaman. Tentu saja, dengan manfaatnya ini, nantinya tanaman akan tumbuh dengan lebih sehat dan mampu tumbuh dengan lebih optimal.

Manfaat ini didapatkan karena pada dasarnya pupuk cair memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk menunjang reproduksi. Selain itu, pupuk cair juga memiliki hormon tumbuh yang sangat efektif untuk merangsang pembentukan bunga, buah hingga biji.

2. Meningkatkan Ketahanan Tanaman

Salah satu kelebihan pupuk cair dibandingkan jenis pupuk lainnya adalah pupuk ini mampu meningkatkan ketahanan tanaman. Terkait hal ini, pupuk cair memiliki kandungan mikroorganisme penting. Kandungan inilah yang bisa membantu tanaman mengatasi stress lingkungan.

Maksudnya, ketika terjadi kondisi lingkungan yang merugikan, seperti kekeringan, kelebihan air, suhu tinggi maupun suhu yang terlalu rendah, maka tanaman akan tetap sehat. Serta, manfaat pupuk cair lainnya dengan adanya kandungan mikroorganisme ini adalah mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman.

3. Meningkatkan Kualitas Tanah

Tidak hanya efektif untuk meningkatkan ketahanan tanaman, manfaat pupuk cair yang tidak kalah penting adalah pupuk ini mampu meningkatkan kualitas tanah. Dengan penggunaan pupuk ini, sifat fisik, kimia serta biologi tanah akan diperbaiki. Tidak hanya itu, pupuk cair pun mampu meningkatkan aerasi, porositas serta kapasitas tukar kation tanah.

Dengan manfaat ini, tanah pertanian nantinya akan jauh lebih subur. Bahkan, kesuburan tanah mampu bertahan cukup lama hingga nantinya masuk musim tanam berikutnya.

Setidaknya, beberapa poin di atas adalah ragam manfaat pupuk cair yang menjadikannya sebagai opsi tepat dalam perawatan tanaman. Untuk diketahui, pupuk cair pun cukup efektif untuk menghemat biaya produksi pertanian. Hal ini dikarenakan harga pupuk cair cenderung lebih terjangkau daripada pupuk kimia.

Serta, penggunaan pupuk cair secara efektif mampu mengurangi pencemaran lingkungan. Hal ini dikarenakan penggunaan bahan organik pada pupuk ini. Inilah kenapa pupuk cair cenderung lebih cocok dengan konsep pertanian berkelanjutan yang saat ini banyak digaungkan. 

Mitra Tani Indonesia, Solusi Beli Pupuk Cair Berkualitas Tinggi!

Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id
Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id

Berbekal kandungan pupuk cair yang sangat lengkap serta cara menggunakan pupuk cair yang sangat mudah, jenis pupuk ini bisa diandalkan untuk merawat tanaman dan meningkatkan hasil panen. Hanya saja, tentu, agar manfaat pupuk cair didapatkan dengan optimal, Anda harus memilih pupuk cair yang berkualitas.

Nah, Mitra Tani Indonesia menyediakan produk pupuk cair berkualitas yang bisa diandalkan untuk meningkatkan hasil panen. Sebagai distributor terpercaya, kami siap menjadi mitra kelompok tani untuk mendistribusikan aneka pupuk sesuai keinginan.

Tidak hanya itu, jika Anda berminat untuk membuka bisnis pupuk pertanian, maka kami pun siap menjadi mitra bisnis Anda. Ada opsi kerjasama yang bisa diambil. Dengan proses mudah dan syarat yang tidak terlalu rumit, Anda bisa langsung membuka bisnis pupuk dan mendapatkan keuntungan yang maksimal!

Categories
Sharing Tanam

Mana Yang Lebih Baik ? Ditabur Atau Dikocor?

Nutrisi dapat diperoleh dari pemberian pupuk secara rutin, tapi dosis yang diberikan tidak boleh sembarangan. Dosis pupuk menjadi satu faktor keberhasilan tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Banyak ragam jenis pupuk yang dapat digunakan untuk tanaman, salah satunya pupuk NPK. Pupuk ini dapat enyuburkan tanaman hias maupun tanaman buah.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (25/10/2022), ada dua cara memberikan pupuk NPK pada tanaman, yakni ditabur dan sistem kocor atau pelarutan dengan air.

Lantas, dari kedua cara pemberian pupuk NPK ini, manakah yang lebih baik?

Hal yang perlu diketahui adalah pupuk NPK memiliki bentuk padat sehingga ketika dilarutkan dengan air akan mempermudah proses penyerapan akar tanaman. Dengan penyerapan yang optimal, membuat penyerapan pupuk lebih baik serta lebih cepat diserap akar tanaman untuk berkembang. Sementara itu, pemupukan dengan sistem kocor dapat dilakukan kapan saja dan tidak harus menunggu musim. 

Sumber Gambar : https://kartian.my.id

Selain itu, dari segi pengaplikasian, pemberian pupuk dengan sistem kocor lebih mudah dan tepat sasaran karena akar tanaman menerima pupuk secara merata sehingga lebih banyak pupuk yang diserap tanaman.  Ini tentu berbeda dengan cara tabur yang dapat menyebar ke mana-mana. Selajutnya, pupuk dengan sistem kocor lebih hemat serta optimal daripada sistem tabur yang kurang merata.  Walhasil, pemberian pupuk dengan sistem kocor dinilai lebih baik daripada dengan cara menaburkannya. 

Sumber Berita Dikutip Dari : kompas.com

Categories
Sharing Tanam

Cara Budidaya Semangka untuk Pemula, Jaminan Hasil Melimpah!

Siapa saja bisa melakukan budidaya semangka. Akan tetapi, sebagai pemula, perlu untuk mengetahui cara budidaya semangka yang tepat. Sebab, untuk menghasilkan semangka berkualitas, ada berbagai tahapan yang harus dilakukan. Sebaliknya, budidaya yang dilakukan serampangan bisa jadi tidak akan menghasilkan buah semangka yang baik. 

Semangka adalah buah yang berasal dari Afrika Tengah. Di Indonesia, budidayanya sudah sangat masif. Hampir setiap daerah ada petani yang melakukan budidaya semangka. Di sisi lain, semangka pun menjadi salah satu buah yang banyak digemari banyak kalangan. 

Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai cara budidaya semangka yang tepat untuk memaksimalkan hasil panen. Dari informasi yang diberikan, tentu bisa sangat membantu Anda sebagai pemula. Simak ulasannya!

Peluang Usaha Komoditi Pertanian Semangka

Pada sektor usaha komoditi pertanian, bisa dikatakan semangka memiliki peluang yang cukup besar. Pasalnya, seperti diketahui, di Indonesia semangka menjadi salah satu buah yang sering dikonsumsi. 

Hal ini membuat permintaan pasar cukuplah tinggi. Ditambah lagi kandungan airnya yang cukup banyak, membuat semangka cocok dikonsumsi saat cuaca panas.

Jadi, peluang usaha semangka cukup menjanjikan. Peluangnya yang terbuka luas, serta tingkat permintaannya yang tinggi. Tentunya, bisa dimanfaatkan petani untuk meningkatkan keuntungan. Mengingat, penjualan hasil panen petani yang kerap kali dijual dengan harga rendah.

Cara Budidaya Semangka yang Efektif Meningkatkan Hasil Panen

Budidaya buah semangka, Sumber: saprotan-utama.com
Budidaya buah semangka, Sumber: saprotan-utama.com

Setiap jenis tanaman, pasti ada caranya tersendiri untuk menanamnya. Sama halnya dengan semangka, ada caranya untuk menghasilkan buah berkualitas. Serta, hasil panen yang melimpah. Sebagai petani, tentunya selalu menginginkan hasil panen yang terbaik.

Lalu, apa saja cara budidaya semangka untuk meningkatkan hasil panen? Berikut ini diantaranya:

1. Menentukan Jenis Semangka yang Ditanam

Semangka juga memiliki beberapa jenis. Umumnya, di Indonesia terdapat 4 jenis yang dibudidayakan. Jenis tersebut diantaranya semangka tanpa biji, Semangka hibrida, semangka piknik, dan semangka daging kuning. Semua jenis semangka ini, memiliki kelebihannya masing-masing. Mulai dari rasa hingga berat buahnya.

Oleh karena itu, pastikan Anda ketahui terlebih dahulu jenis semangka mana yang ingin ditanam. Agar mudah memilih, Anda bisa sesuaikan dengan jenis semangka yang banyak dicari di pasaran. Dengan begitu, hasil panen semangka nantinya bisa cepat laku terjual.

2. Persiapan Lahan Tanam

Mempersiapkan lahan tanam semangka, hampir sama dengan tanaman buah lainnya. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Agar tidak salah mempersiapkannya, berikut ini tahapan persiapan lahan tanam semangka.

  • Melakukan pembersihan dan membajak tanah
  • Menggunakan produk vitamin tanah untuk meningkatkan unsur hara
  • Membuat bedeng dengan ketinggian 40-60 cm dan jarak antar bedeng sepanjang 60 cm
  • Menutup bedeng menggunakan mulsa plastik dan memberi lubang ber diameter 10 cm
  • Setiap lubang tanam dibuat sama dan menyesuaikan jarak tanam semangka

3. Penyemaian Bibit Semangka

Biasanya penyemaian bibit semangka dilakukan satu minggu sebelum masa tanam. Melakukan penyemaian tidak dilakukan begitu saja. Akan tetapi, ada perlakuan khusus untuk bisa menghasilkan tunas muda semangka yang bagus.

Berikut beberapa tahapan penyemaian bibit semangka.

  • Membuat media semai bibit yang ideal dengan tambahan produk vitamin tanah
  • Rendam terlebih dahulu biji atau bibit semangka selama 8-12 jam, setelah itu lakukan penirisan 
  • Selanjutnya masukan benih semangka ke dalam plastik tanam (polybag) ukuran 1 kg. Anda bisa berkunjung seperti ke toko pertanian di Jogja yang menyediakan plastik tanam dengan variasi lengkap
  • Tiup dan ikat plastik tanam menggunakan karet
  • Benih tunas muda semangka akan tumbuh setelah 3 sampai 4 hari 

4. Penanaman Semangka 

Penanaman semangka, Sumber: pertanianku.com
Penanaman semangka, Sumber: pertanianku.com

Setelah tunas muda semangka sudah siap, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah pemindahan ke lahan tanam. Namun, pemindahan tunas muda semangka dilakukan berdasarkan waktu. Hal ini dilakukan agar tunas muda semangka tidak mengalami stress.

Waktu pemindahan yang cocok adalah pada jam 10 pagi dan jam 3 sore. Waktu ini dipilih karena tingkat intensitas cahaya matahari tidak begitu terik. Dengan begitu, memudahkan tunas muda semangka dapat beradaptasi. Terutama dengan lahan tanam yang menjadi tempat tumbuh dan kembang semangka.

5. Mengontrol dan Pemeliharan Semangka

Untuk membuat semangka  dapat memasuki masa panen tepat waktu. Hal lainnya yang perlu dilakukan adalah mengontrol dan pemeliharan semangka. Berikut ini beberapa tahapan yang dilakukan.

  • Penyulaman tanaman semangka setelah memasuki 10 hari sejak ditanam
  • Melakukan pemangkasan cabang dan daun, agar tidak menghambat pertumbuhan semangka
  • Memasuki usia 52 hari tanam, lakukan penyerbukan buatan untuk mendapatkan hasil buah semangka yang bagus
  • Penjarangan seleksi buah semangka setelah 3-5 hari masa penyerbukan buatan untuk memilih bakal buah sesuai kebutuhan
  • Pemberian alas buah bisa menggunakan jerami atau sejenisnya. Agar, mengantisipasi pertumbuhan gulma
  • Memberikan pengairan lahan tanam semangka sesuai proses pertumbuhan (vegetatif dan generatif). Menjadi salah satu cara menanam semangka di musim kemarau
  • Penyiangan tanaman semangka dari gulma hingga ke akarnya untuk mengantisipasi tumbuh kembali
  • Melakukan pemupukan tambahan untuk menjaga nutrisi semangka selalu terpenuhi. Agar, dapat menghasilkan semangka yang berkualitas
  • Rutin membalikan buah semangka 2 minggu sekali untuk mencegah dari perubahan warna kulit, akibat paparan sinar matahari

6. Pengendalian Semangka dari Serangan Hama 

Hama yang sering menyerang tanaman semangka seperti Trips, Kutu Daun, Tungau, dan Kresek. Hama ini harus bisa dikendalikan atau dicegah, agar tidak mengganggu pertumbuhan semangka. Jika tidak, dampak yang bisa ditimbulkan adalah gagal panen.

Untuk mengatasi serangan hama dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Menjaga sanitasi kebersihan kebun
  • Rutin melakukan penyemprotan daun semangka dengan campuran air dan sabun insektisida
  • Memantau secara langsung kondisi semangka dari sarang hama. Lalu, lakukan pembersihan
  • Menggunakan produk pembasmi hama pertanian

7. Memanen Semangka Sesuai Masa Tanam

Hasil panen semangka, Sumber: rumah123.com
Hasil panen semangka, Sumber: rumah123.com

Masa panen semangka juga ditentukan dari ketinggian tanamnya. Pada umumnya, semangka sudah bisa dipanen setelah 65-86 hari dari masa tanam. Ciri-ciri semangka sudah bisa dipanen seperti warna dan tekstur terlihat bersih, bersuara agak berat, tangkai buah mengecil, dan warna terlihat lebih pekat.

Sedangkan bila semangka ditanam pada ketinggian 700-900 mdpl. Maka, masa panennya kurang lebih selama 90-100 hari dari masa tanam. Dengan demikian, semangka bisa dipetik sesuai masa panennya. Bila diluar dari masa panennya, tentu akan mempengaruhi kualitas semangka.

Sebagai pemula di pertanian semangka, bukan berarti Anda tidak bisa mendapatkan hasil panen yang bagus. Dari cara yang telah dijelaskan di atas, tentu akan sangat membantu Anda budidaya buah semangka. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh hasil panen berlimpah dan berkualitas.

Meningkatkan Kualitas Semangka dengan Suplemen Nutrisi Mitra Tani

Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id
Produk Suplemen Nutrisi Mitra Tani, Sumber: mitratani.co.id

Selain menggunakan vitamin tanah dan pupuk, terdapat juga produk pertanian lainnya untuk meningkatkan kualitas semangka. Produk tersebut adalah suplemen nutrisi yang memiliki manfaat untuk mengoptimalkan penyerapan unsur hara.

Anda bisa mendapatkan produk suplemen nutrisi di Mitra Tani. Ya, hanya di Mitra Tani berbagai kebutuhan produk pertanian bisa Anda dapatkan dengan mudah. Untuk kualitas, tak perlu diragukan. Karena produk pertanian kami, sudah dibuktikan oleh para petani untuk meningkatkan kualitas dan hasil panen.

Tak perlu tunggu lama lagi, langsung saja hubungi CS Mitra Tani untuk melakukan pemesanan. Atau Anda juga bisa berkunjung pada laman produk Mitra Tani untuk melihat produk pertanian lainnya. Tak ketinggalan, Anda juga bisa mendapatkan produk pertanian dengan harga terbaik!