Petani di Indonesia menghadapi tantangan besar: kebutuhan hasil panen yang tinggi, harga pupuk yang terus naik, serta tanah yang semakin menurun kesuburannya. Salah satu inovasi yang mulai banyak diterapkan adalah mencampur pupuk NPK dengan asam humat.

Praktik ini bertujuan agar pupuk kimia (yang cepat tersedia tetapi mudah hilang) bisa lebih efisien, sementara asam humat (berasal dari bahan organik alami) berfungsi memperbaiki tanah dan menjaga ketersediaan hara. Tapi benarkah pencampuran ini efektif?

Mengenal Pupuk NPK dan Asam Humat

1. Pupuk NPK

Pupuk NPK adalah pupuk majemuk yang berisi tiga unsur hara makro utama:

Menurut data Kementerian Pertanian (2022), kebutuhan pupuk NPK di Indonesia mencapai 3,8 juta ton per tahun, menjadikannya salah satu pupuk paling banyak digunakan petani.

2. Asam Humat

Asam humat adalah senyawa organik kompleks yang berasal dari pelapukan bahan organik (humus, kompos, lignit, atau leonardit). Kandungan utamanya berupa gugus karboksil dan fenolik, yang berfungsi sebagai pengikat ion hara.

Manfaat utama asam humat:

Efektivitas Pencampuran NPK dan Asam Humat

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pencampuran NPK dengan asam humat memberikan hasil nyata pada produktivitas tanaman.

  1. Meningkatkan Efisiensi Penyerapan Hara
    • Penelitian Universitas Gadjah Mada (2021) menunjukkan bahwa efisiensi penggunaan pupuk NPK meningkat hingga 25% ketika dikombinasikan dengan asam humat.
    • Akar tanaman lebih mudah menyerap N, P, dan K karena hara terikat stabil dalam larutan tanah.
  2. Mengurangi Kehilangan Unsur Hara
    • Pada tanah berpasir, NPK sering hilang karena pencucian.
    • Menurut jurnal Soil Fertility Research (2020), penambahan asam humat mampu mengurangi kehilangan nitrogen hingga 18% dibandingkan tanpa asam humat.
  3. Meningkatkan Aktivitas Mikroba Tanah
    • Mikroba menguraikan bahan organik dan menghasilkan enzim yang mempercepat penyerapan fosfor.
    • Data penelitian di China (2019) menunjukkan bahwa asam humat meningkatkan populasi mikroba bermanfaat hingga 40% dalam 30 hari setelah aplikasi.
  4. Memperbaiki Struktur Tanah
    • Tanah sawah yang padat cenderung menghambat penetrasi akar.
    • Dengan asam humat, bulk density tanah menurun 10–15% sehingga lebih gembur dan porous.
  5. Meningkatkan Hasil Panen
    • Penelitian Balai Penelitian Tanaman Pangan (2021) mencatat bahwa pada tanaman jagung, kombinasi NPK + asam humat mampu meningkatkan hasil panen hingga 18% per hektar dibandingkan hanya NPK.
    • Pada padi, hasil gabah kering panen meningkat sekitar 12% dengan kualitas bulir lebih bernas.

Data Pendukung (Rangkuman Penelitian)

TanamanPerlakuanPeningkatan HasilSumber Penelitian
JagungNPK + 10 kg/ha asam humat+18%Balitbangtan, 2021
PadiNPK + 5 liter/ha humic acid+12%Jurnal Agrotek, 2020
TomatNPK + humic acid foliar+15% ukuran buahUniv. Brawijaya, 2022
CabaiNPK + humic acid+14% produksiIPB, 2021

Hal yang Perlu Diperhatikan


Kesimpulan

Pencampuran pupuk NPK dengan asam humat terbukti efektif dan menguntungkan bagi petani. Kombinasi ini meningkatkan efisiensi pupuk, memperbaiki tanah, serta meningkatkan hasil panen berbagai komoditas pertanian.

Dengan dosis yang tepat, pencampuran ini bukan hanya solusi jangka pendek untuk hasil panen tinggi, tetapi juga strategi jangka panjang untuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia murni.


Nah, jika Anda ingin mendapatkan produk pertanian untuk memudahkan pengolahan tanah, Mitra Tani Indonesia menyediakannya dengan lengkap. Tidak hanya untuk keperluan individu saja, kami juga membuka kesempatan jika Anda ingin bergabung menjadi agen untuk berpartisipasi dalam penjualan produk pertanian. Kami juga memiliku produk asam humat yang sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan pertanian anda. Untukk info silahkan bisa lanjut bertanya disini

Leave a Reply