Bila tanaman terpapar suhu tinggi dalam jangka waktu lama, tanaman tersebut dapat mengalami stres. Bila petani tidak mengambil tindakan pencegahan terhadap suhu tinggi, stres akibat panas akan berdampak negatif pada tanaman dan mengurangi hasil panen. Namun, stres akibat panas pada tanaman tidak selalu terlihat jelas karena gejalanya mirip dengan penyakit lain. Untuk mengetahui apakah tanaman mengalami stres dan melindunginya tepat waktu, penting untuk menggunakan data cuaca yang akurat dan petunjuk lain, seperti yang diberikan oleh platform pertanian presisi canggih.
Ciri Ciri Tanam
Berikut ini akan memungkinkan diagnosis yang lebih tepat :
- Menggulung dan menekuk daun. Ini adalah mekanisme yang digunakan tanaman (seperti jagung dan tomat) untuk mengatur kehilangan air. Luas permukaan daun menyusut, dan stomata (pori-pori kecil yang memungkinkan pertukaran gas dan kelembapan) menutup.
- Layu. Titik layu terjadi saat jumlah air yang tersedia lebih sedikit daripada yang dapat diserap tanaman, yang menyebabkan defisit tekanan air di dalam tanaman. Setiap penundaan lebih lanjut dalam penanganan tanaman yang layu akibat tekanan panas meningkatkan risiko kerusakan yang tidak dapat dipulihkan. Ada kemungkinan besar tanaman mengalami tekanan panas jika layu pada periode terpanas di siang hari dan kemudian hidup kembali di sore atau pagi hari.
- Tepi Daun yang Kering. Beberapa jenis tanaman mengeringkan tepi luar daun untuk memastikan kelangsungan hidup. Karena ada ruang “ekstra” di daun tanaman seperti labu dan waluh, tanaman ini dapat tetap berfungsi normal bahkan saat tekanan panas membakar tepi daun tanaman.
- Kerusakan Akibat Ozon. Ketika suhu tinggi dipadukan dengan kualitas udara yang buruk, tanaman dapat rusak akibat ozon. Saat gas memasuki daun melalui stomata, gas tersebut membakar jaringan tanaman. Titik-titik cokelat kering di antara urat daun merupakan indikasi kerusakan ozon pada tomat. Daun labu siam, mentimun, dan labu yang terkena kerusakan ozon berubah menjadi kuning pucat dan tampak sangat kering.
- Bunga dan/atau Buah Gugur. Karena tekanan panas, banyak tanaman hias gagal berbunga atau kehilangan kuncup dan bunganya. Selama gelombang panas, tanaman dapat memprioritaskan menjaga organ vitalnya daripada kebutuhan lain yang kurang penting. Cuaca panas menyebabkan bunga dan buah gugur pada mentimun, labu, dan paprika.
- Bolting. Proses ini, yang disebut “bolting,” dapat berakibat fatal saat menanam selada dan tanaman lain yang tumbuh di cuaca dingin. Bolting umum terjadi saat menanam brokoli , bayam, kembang kol, dan daun ketumbar di tanah panas.
- Luka bakar matahari. Beberapa buah, termasuk apel, tomat, dan melon, terbakar dalam suhu yang sangat panas, biasanya pada sisi yang langsung menghadap matahari. Luka bakar matahari dapat muncul pada berbagai jenis buah sebagai perubahan warna, bintik-bintik berair, lepuh, atau bercak cekung yang keras di permukaan, serta buah yang kering.
- Busuk Ujung Bunga. Ketika panas dan radiasi matahari yang tinggi memengaruhi daun tanaman, seperti yang umum terjadi saat menanam tomat , fotosintesis dan transpirasi meningkat. Dengan mengalihkan air dan kalsium dari buah ke daun, hal ini menyebabkan busuk ujung bunga (BER), yang muncul sebagai noda gelap dan berair pada buah.
2. Apa Dampak Stres Panas pada Tanaman?
Tekanan panas memicu dehidrasi pada tanaman, yang menghambat perkembangannya. Pengurangan produksi fotosintesis merupakan akibat langsung dari efek tekanan panas pada kadar air relatif (RWC) daun dan potensi air tanaman. Dengan demikian, tekanan panas menyebabkan tanaman kehilangan air dan layu. Namun, dalam kasus tekanan panas sementara atau sedang, tanaman mampu mengendalikan laju respirasi dan transpirasinya untuk mencapai keseimbangan termal.
Akibat tekanan panas, konsentrasi protein dan gula yang larut disesuaikan untuk mengendalikan tekanan osmotik di dalam sel tanaman. Terakhir, Anda mungkin mengamati kerugian dalam produksi tanaman karena tekanan panas di semua bidang, yang memengaruhi setiap tanaman mulai dari sereal dan kacang-kacangan hingga sayuran akar.
Beberapa perubahan paling kritis pada biokimia dan fisiologi yang dialami tanaman karena tekanan panas adalah:
- Penutupan stomata sebagai respons terhadap suhu tinggi mencegah tanaman menyerap cukup karbon dioksida (CO2) untuk fotosintesis , yang dapat menghambat pertumbuhan dan mengurangi hasil panennya;
- Kerusakan protein pada suhu tinggi mengurangi fungsi enzim, yang pada gilirannya mempengaruhi banyak proses metabolisme;
- Panas ekstrem dapat memicu stres oksidatif , yang membahayakan sel tumbuhan dan mengganggu pertumbuhannya dengan melepaskan spesies oksigen reaktif (ROS);
- suhu siang hari yang berlebihan dan radiasi matahari selama tahap perkembangan buah mengurangi kandungan gula dan pati dalam semangka yang sedang tumbuh dan buah-buahan manis lainnya;
- Meningkatnya laju transpirasi akibat tingginya suhu akan menurunkan jumlah air yang tersedia bagi tanaman, sehingga mengakibatkan stres air .

3. Cara Menyelamatkan Tanaman dari Stres Panas
Meskipun petani tidak dapat berbuat banyak terhadap cuaca, mereka tetap dapat melindungi tanaman mereka dari tekanan panas dan mengurangi kerugian dengan melakukan penilaian kerusakan tanaman secara cermat dan menerapkan praktik pengelolaan pertanian tertentu. Beberapa metode ini ditujukan untuk melindungi tanaman dari tekanan panas, sementara yang lain bertujuan untuk membantu tanaman beradaptasi dengan panas.
4. Praktik Untuk Mencegah Stres Panas Pada Tanaman
Sering kali, saat tanaman mengalami masalah akibat gelombang panas yang relatif singkat, masalah tersebut akan segera hilang setelah panas mereda. Jika Anda melakukan tindakan berikut untuk mengurangi stres akibat panas pada tanaman selama gelombang panas, tanaman akan pulih setelah suhu turun.
a. Naungan sementara
Untuk melindungi tanaman Anda dari sinar matahari yang berlebihan selama gelombang panas, gunakan naungan sementara. Sangat penting untuk menaungi tanaman selama matahari tengah hari untuk mencegah stres. Sementara itu, ketika hari semakin pendek dan cuaca menjadi dingin, Anda harus menjaga tanaman Anda agar tidak terlalu ternaungi.
b. Penyiraman yang Cukup
Praktik irigasi yang menjaga tanah tetap lembap dapat membantu mengurangi stres akibat panas pada tanaman. Untuk memastikan bahwa semua tanaman di ladang Anda menerima kelembapan yang cukup, irigasi yang tepat harus dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Selama cuaca panas, air yang disemprotkan dari atas akan menguap sebelum mencapai akar tanaman. Hindari kehilangan air karena penguapan dengan menggunakan selang air tetes atau selang peresap.
c. Menerapkan Mulsa
Suhu tanah meningkat seiring intensitas matahari, yang menambah faktor lain pada stres panas bagi tanaman. Menutupi tanah dengan mulsa — lapisan jerami, rumput kering, daun, jarum pinus, dan potongan rumput — setebal 4 hingga 6 inci (10 hingga 15 cm) dapat membantu menurunkan suhu dan mengurangi dampak buruk panas pada akar tanaman.
d. Sedikit atau Tanpa Perawatan Kimia
Suhu yang melebihi 80°F (27°C) dalam jangka waktu yang lama membuat banyak pengobatan untuk penyakit dan hama tanaman tidak efektif atau bahkan berbahaya. Pengobatan, bahkan yang ringan seperti sabun dan minyak, yang diberikan kepada pohon konifer dan sukulen selama periode panas ekstrem dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
e. Pemberantasan Gulma
Gelombang panas bukan alasan untuk menunda penyiangan di ladang. Sebagian besar gulma lebih mampu menahan tekanan panas daripada tanaman budidaya, sehingga menjadi pesaing dalam hal kelembapan dan nutrisi. Itulah mengapa penting untuk menyingkirkan gulma sebanyak mungkin agar tanaman Anda dapat bertahan hidup dalam cuaca panas.
f. Peningkatan Genetik Toleransi Panas
Ada kebutuhan mendesak untuk mengembangbiakkan kultivar tanaman tahan panas, khususnya gandum, mengingat dampak perubahan iklim yang akan terjadi. Teknik pemuliaan konvensional, molekuler, dan transgenik semuanya dapat digunakan untuk meningkatkan toleransi tanaman terhadap panas. Untuk mengurangi dampak jangka panjang dari tekanan panas pada tanaman, petani dapat memperoleh manfaat dari produksi varietas tanaman yang tahan panas.
5. Praktik Pertanian Budaya
Pengelolaan tekanan panas memerlukan perlindungan tanaman dari suhu ekstrem pada tahap utama pertumbuhan tanaman , yang dapat dilakukan melalui penanaman tepat waktu, jarak tanam yang optimal, penjarangan, pemangkasan, dan praktik budaya yang tepat lainnya.
6. Memfasilitasi Adaptasi Stres Panas pada Tanaman
Tumbuhan dapat menyimpan informasi tentang tekanan panas di masa lalu (thermo-priming) dan menggunakannya untuk mempersiapkan diri menghadapi peristiwa panas di masa mendatang, melindunginya dari kerusakan sebanyak mungkin (thermotolerance). Tumbuhan dapat mengubah bentuk daun dan bagian lainnya agar lebih mudah menoleransi suhu tinggi. Untuk beradaptasi dengan suhu tinggi, beberapa tumbuhan akan mengubah orientasi daunnya, menggulung daunnya, atau menumbuhkan rambut-rambut kecil yang membentuk bayangan di permukaan daun. Adaptasi tanaman normal terhadap panas dan kekeringan meliputi daun yang mengecil, berubah bentuk, atau berubah warna . Karena luas permukaannya lebih kecil saat terkena sinar matahari langsung, daun yang lebih kecil dapat menahan lebih banyak air dan tetap lebih dingin daripada daun yang lebih besar. Daun abu-abu memantulkan lebih sedikit cahaya daripada daun hijau tua.

Ketika tanaman mengalami stres panas yang parah, tanaman sering kali menggugurkan daunnya. Jumlah daun yang lebih sedikit mengurangi hilangnya air melalui stomata, batang, dan bagian tanaman lainnya. Beberapa kuncup, bunga, dan buah yang sedang tumbuh mungkin rontok. Respons tanaman terhadap stres panas mungkin juga melibatkan penurunan laju metabolismenya. Dalam beberapa kasus, hal ini mungkin memerlukan perubahan pada jumlah air, garam, protein, dan fitohormon yang ada dalam sel.
Tumbuhan beradaptasi terhadap stres panas dengan mengubah morfologi, fisiologi, dan biokimia mereka, sehingga mempelajari respons mereka menggunakan analisis fenologi dapat membuka jalan bagi karakterisasi molekuler yang lebih tepat dari sifat toleransi. Memahami fitur agronomi yang dibutuhkan sangat penting untuk penerapan tanaman tahan panas pada berbagai kondisi iklim, terutama mengingat adanya pemanasan global.
7. Bisakah Tanaman Pulih dari Stres Panas?
Tanaman dapat mengatasi stres akibat panas, tetapi hanya jika kondisinya sementara. Langkah-langkah di atas dapat membantu tanaman Anda beradaptasi sementara terhadap suhu tinggi. Namun, jika Anda membiarkannya dalam kondisi stres ini terlalu lama, tanaman tersebut mungkin tidak akan bertahan hidup.
8. Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Tanaman untuk Pulih dari Tekanan Panas?
Untuk tanaman yang mengalami stres panas, pemulihan dapat memakan waktu beberapa hari hingga beberapa bulan . Waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari stres sebanding dengan tingkat keparahan kerusakannya. Pemulihan tanaman dari stres panas dapat memakan waktu berbulan-bulan untuk tanaman yang telah diabaikan terlalu lama selama gelombang panas; dalam kasus ekstrem, mungkin mustahil untuk menghidupkannya kembali.
9. Cara Membantu Tanaman Pulih dari Stres Panas
Tanaman yang sehat tahan terhadap stres, dan dapat tumbuh kembali asalkan diberi perawatan, air, dan naungan yang memadai. Jika tanaman Anda mengalami stres akibat panas, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk mengurangi kerusakan dan mempercepat pemulihan :
- Menyiapkan peneduh sementara, seperti kain peneduh dengan warna lebih terang;
- Di pagi atau sore hari, gunakan irigasi tetes untuk menyiram tanaman Anda secara menyeluruh;
- Sebarkan mulsa di lapisan tanah sedalam 2 hingga 3 inci (5-8 cm) untuk membantu menyeimbangkan suhu tanah dan mempertahankan kelembapan;
- Jangan mencoba menanam kembali;
- Tunggu sampai gelombang panas berakhir sebelum memberikan pupuk;
- Singkirkan bunga yang mati, tetapi berhati-hatilah untuk tidak memangkas jaringan atau daun yang sehat yang hanya sebagian mati. Daun akan memberikan bayangan pada tanaman yang stres, melindungi area hijau yang tersisa dari sinar matahari langsung dan memungkinkan mereka untuk melanjutkan fotosintesis.
Pupuk Kalsium Terbaik dari Mitra Tani Indoensia, Harga Terjangkau!

Kami telah melakukan survei tentang merek produk pupuk kalsium yang layak Anda pertimbangkan dari pebisnis pupuk pertanian terpercaya, yakni Mitra Tani Indonesia.
Mitra Tani Indonesia menawarkan solusi terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan pupuk tanaman Anda. Termasuk panduan tentang kapan waktu yang tepat untuk memberikan pupuk kalsium pada tanaman.
Berbekal kualitas yang terjamin dan dukungan pemerintah, produk dari Mitra Tani Indonesia berhasil mengantongi izin resmi dari Kementerian Pertanian. Hal ini membuktikan legalitas usaha Mitra Tani Indonesia yang terjamin. Jadi, tak perlu khawatir, semua produk pupuk kalsium terjamin aman dan terpercaya.
Penawaran harga yang kompetitif menjadi keunggulan utama yang tidak boleh dilewatkan. Tenang saja, Mitra Tani Indoensia menawarkan harga yang sesuai kualitas. Demikian dengan pupuk kalsium yang diproduksi. Anda akan mendapatkan kualitas produk yang sesuai dengan biaya tersebut. Hubungi Mitra Tani Indonesia untuk konsultasi dan melakukan pemesanan sekarang!