Tanaman yang sehat dan hasil panen yang melimpah sangat dipengaruhi oleh kualitas tanah. Ya, tanah sebagai media tanam nantinya akan menyediakan berbagai nutrisi yang diperlukan tanaman. Inilah kenapa penyiapan tanah dan pengetahuan tentang ciri-ciri tanah asam menjadi hal yang cukup krusial.
Tidak dimungkiri memang bahwa penyiapan tanah sebagai lahan menanam memerlukan waktu yang tidak sebentar. Tetapi, hal tersebut akan terbayar maksimal dengan hasil panen yang nantinya melimpah. Sebaliknya, menanam di tanah yang asam sangat tidak disarankan karena tanaman tidak bisa tumbuh optimal.
Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan tanah asam tersebut dan apa ciri-ciri tanah asam yang harus diketahui? Simak ulasannya!
Sekilas Tentang Tanah Asam
Dalam pengertian singkat, tanah asam merupakan tanah dengan tingkat keasaman atau pH yang cenderung rendah. Sebagaimana diketahui, pH merupakan hal yang krusial dalam tanah. Pasalnya, pH tanah memberikan gambaran ketersediaan nutrisi tanah. Artinya, ketika pH tanah cenderung rendah, maka nutrisi yang terkandung di dalamnya pun juga rendah.
Penggunaan pupuk yang kurang tepat, termasuk pupuk yang kurang berkualitas dan penggunaan secara berlebihan, menjadi salah satu biang dari masalah tanah asam ini. Selain itu, tanah asam juga terjadi karena respirasi akar di mana hal ini terjadi pada periode pertumbuhan aktif ketika tingkat karbondioksida tanah cukup tinggi.
Tentu saja, tanah asam harus ditanggulangi. Seiring dengan pentingnya kualitas tanah terkait penanaman tanaman, maka pengolahan tanah sebelum mulai menanam harus dilakukan terutama ketika hendak menerapkan konsep smart farming dimana potensi perlengkapan tanam dimaksimalkan semaksimal mungkin.
Ciri-ciri Tanah Asam yang Perlu Diketahui
Sebagaimana disinggung sebelumnya, tanah yang asam nantinya akan berdampak pada bagaimana tanaman akan tumbuh. Hal ini dikarenakan karakter tanah asam yang hanya memiliki sedikit nutrisi akan membuat tanaman tidak tumbuh dengan optimal. Bahkan, bisa jadi, tanaman akan cenderung kerdil dan lebih mudah terserang penyakit.
Oleh karenanya, sebelum memulai masa tanam, melakukan pengamatan pada kondisi tanah merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan. Nantinya, jika ditemukan adanya ciri-ciri tanah asam, petani bisa melakukan pengolahan lahan untuk menyeimbangkan pH tanah.
Nah, adapun beberapa ciri-ciri tanah asam yang perlu diketahui di antaranya:
1. pH yang Rendah
Salah satu ciri utama dari tanah asam adalah pH tanah yang rendah. Memang, keasaman pada tanah ini mengacu pada tingkat pH yang dimiliki.
Terkait hal ini, tanah asam memiliki pH yang cukup rendah dan seringkali kurang dari 7. Tingkat pH yang rendah inilah yang membuat nutrisi dalam tanah asam juga rendah karena keasaman tanah membuat unsur hara menjadi susah larut.
Nantinya, tanaman yang cenderung sensitif dengan keasaman kemungkinan besar tidak akan tumbuh dengan optimal. Bahkan, tanpa perawatan yang memadai, tanaman akan cenderung lebih mudah mati.
2. Warna Tanah yang Kemerahan
Tanah yang asam juga bisa dilihat dari warna permukaannya. Terkait hal ini, tanah asam cenderung memiliki warna yang lebih terang. Biasanya, tanah asam akan terlihat kemerahan dibandingkan dengan tanah yang memiliki pH netral.
Warna kemerahan pada tanah asam disebabkan karena adanya perubahan mineral dalam tanah. Meskipun demikian, tanah yang lebih berwarna tidak serta-merta menjadi ciri-ciri tanah asam. Inilah kenapa pengukuran pH tanah tetap perlu dilakukan sebelum memulai pengolahan.
3. Kandungan Aluminium yang Tinggi
Hal lain yang juga menjadi ciri-ciri tanah asam adalah kandungan aluminium yang cenderung lebih tinggi. Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa pH tanah yang cenderung rendah akan membuat aluminium lebih mudah larut dalam air tanah.
Hal itulah yang secara langsung membuat kandungan aluminium dalam tanah cenderung lebih tinggi. Padahal, kandungan ini nantinya akan menjadi toksik bagi tanaman di mana mengganggu pertumbuhan akar dan mengganggu penyerapan nutrisi. Dampaknya, kebutuhan nutrisi tanaman tidak akan terpenuhi dengan baik.
Beberapa poin di atas merupakan ciri-ciri tanah asam yang perlu diketahui. Sebagai tambahan, tanah yang asam juga memiliki unsur hara yang relatif lebih rendah. Inilah kenapa tanah asam perlu mendapatkan tambahan pupuk berkualitas untuk meningkatkan kandungan hara ketika pengolahan.
Mengatasi Tanah Asam, Bagaimana Caranya?
Dengan rendahnya nutrisi serta zat hara pada tanah asam, tentu tanah dengan karakteristik ini harus diolah terlebih dahulu sebelum memulai proses tanam. Pengolahan yang dilakukan bertujuan untuk menyeimbangkan pH tanah sehingga tanah akan menjadi media tanam yang subur dan tepat.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi tanah asam dan menyeimbangkan pH tanah. Beberapa langkah yang dimaksud adalah:
- Pengapuran yang dilakukan untuk menaikkan pH tanah dalam jangka pendek. Hanya saja, meskipun cukup efektif, pengapuran tidak bisa dilakukan dalam jangka panjang karena tanah akan kembali asam
- Pemupukan untuk meningkatkan unsur hara. Cara ini cukup efektif agar nutrisi tanah bertambah. Meskipun, tentu saja, harus ada perhitungan yang tepat agar unsur hara pada pupuk tidak hilang karena air
- Herbisida atau membersihkan tanah yang akan dijadikan media tanam, dari rumput ilalang. Hal ini dikarenakan rumput tersebut menjadi gulma yang bisa merusak keseimbangan hara di dalam tanah
Dengan beberapa cara di atas, pengolahan tanah untuk mengatasi masalah tanah asam bisa dilakukan dengan optimal. Hanya saja, untuk kemudahan mengatasi tanah asam, Anda bisa menggunakan produk pupuk pelengkap cair. Produk ini memiliki kandungan lengkap yang efektif menaikkan pH tanah dan membuatnya lebih subur.
Nah, jika Anda ingin mendapatkan produk pertanian untuk memudahkan pengolahan tanah, Mitra Tani Indonesia menyediakannya dengan lengkap. Tidak hanya untuk keperluan individu saja, kami juga membuka kesempatan jika Anda ingin bergabung menjadi agen untuk berpartisipasi dalam penjualan produk pertanian.